Sebagai kota terbesar di Indonesia, Jakarta memiliki beberapa moda transportasi umum yang bisa digunakan untuk berpindah dari satu titik ke titik yang lain. Hal ini dapat mempermudah mobilisasi kamu dengan lebih cepat, karena seringkali jika menggunakan kendaraan pribadi akan mengalami kemacetan. Namun karena sistem yang kompleks dan wawasan yang kurang, seringkali orang tidak menggunakan transportasi umum. Agar kamu bisa tahu dan paham, di sini printilan.com akan menjelaskan perbedaan macam-macam transportasi umum Jakarta.
Layanan JakLingko
JakLingko adalah program integrasi transportasi umum di Jakarta. Program ini dicetuskan oleh pasangan gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Ketika mereka memenangi pilkada dan mulai menjabat, program ini diluncurkan dengan nama OK Otrip.
Pada 2018, Gubernur Anies mengganti nama OK Otrip menjadi JakLingko. Nama ini dipilih karena berasal dari kata Jak yang maksudnya Jakarta, dan Lingko yang merupakan sistem irigasi melingkar membentuk jaring laba-laba di Nusa Tenggara Timur.
Layanan ini meliputi integrasi rute, integrasi manajemen, dan integrasi pembayaran macam-macam Transportasi Umum Jakarta. Saat ini yang sudah terhubung ke layanan JakLingko adalah Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, KAI Commuter, serta Transjakarta.
Transjakarta
Baca juga: Rute Transjakarta BRT dan Non-BRT Terlengkap
Layanan ini berjenis transportasi BRT (Bus Rapid Trans), atau transportasi dengan bus. Transjakarta mulai beroperasi pada tahun 2004, dan diresmikan oleh Gubernur Jakarta saat itu, Sutiyoso.
Saat ini Transjakarta memiliki 14 koridor BRT utama yang beroperasi setiap hari. Selain itu ada juga koridor pengumpan non BRT yang menjangkau kawasan-kawasan yang menuju ke jalur koridor utama.
Perbedaan antara koridor BRT dan non-BRT adalah halte koridor BRT dibuat sebagai bangunan permanen, dimana proses masuk dan keluar menggunakan kartu tap dapat dilakukan di halte tersebut. Sedangkan halte koridor non BRT biasanya ada di pinggir jalan, dengan proses tap masuk dan keluar dilakukan di mesin yang tersedia di dalam bus. Perbedaan lainnya adalah nomor koridor utama adalah angka saja (contohnya Koridor 1 Blok M-Kota) sedangkan koridor BRT biasanya disertai huruf di belakangnya (contohnya Koridor 10H Tanjung Priok-Bundaran Senayan).
Transjakarta beroperasi 24 jam di beberapa koridor utama. Namun untuk beberapa koridor utama lainnya dan koridor non-BRT biasanya sudah berhenti di sekitar pukul 21.00-22.00. Untuk mengecek ketersediaan bus kamu dapat melacak melalui Google Maps.
Untuk tarif Transjakarta sekali tap masuk dan keluar adalah Rp 3.500. Jadi jika kamu memilih koridor utama dan berpindah bus tanpa tap keluar di halte, maka sejauh apapun tarifnya tetap sama. Untuk pembayaran bisa menggunakan dompet elektronik, kartu tap yang disediakan bank, atau kartu JakLingko.
Kereta Api Listrik (KRL) Jabodetabek
Baca juga: Jalur dan Daftar Stasiun KRL Jabodetabek
Layanan Kereta Api Listrik mulai ada di Jakarta sejak zaman kolonial Belanda. Kala itu sudah ada rel trem yang yang beroperasi di Batavia sejak 1869. Namun elektrifikasi jalur (pemasangan instalasi listrik) baru dilakukan pada 1924 di jalur antara Stasiun Tanjung Priok ke Stasiun Meester Cornelis SS (Jatinegara).
Saat ini layanan KRL di Jakarta dikelola oleh PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter. Layanan ini terdiri dari 5 jalur atau lin, yaitu: Lin Bogor, Lin Cikarang, Lin Rangkasbitung, Lin Tangerang, dan Lin Tanjung Priok. Link yang tersedia dapat kamu gunakan untuk melihat informasi jadwal dan stasiun pemberhentian di setiap lin.
KRL beroperasi umumnya dari pukul 04.00 hingga 00.00. Namun jadwal ini berbeda untuk setiap lin dan setiap relasinya. Kamu dapat menggunakan situs web ini untuk mencari jadwal KRL di tiap stasiun, tiap lin, atau tiap relasi/rute.
Untuk tarif KRL Jabodetabek sekali tap masuk dan keluar adalah Rp 3.000. Tarif ini berlaku untuk 25 km perjalanan pertama, selanjutnya setiap 10 km akan dikenai tarif tambahan Rp 1.000. Untuk pembayaran bisa menggunakan dompet elektronik, kartu tap yang disediakan bank, atau kartu JakLingko.
Moda Raya Terpadu (MRT) Ratangga
Baca juga: Halaman Khusus Info Terbaru MRT Jakarta
Moda ini diresmikan pada 2019 setelah perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Saat ini MRT Jakarta Ratangga hanya memiliki 1 lin aktif yaitu Lin Utara-Selatan dari Stasiun Bundaran HI menuju ke Stasiun Lebak Bulus Grab.
Jalur MRT Lin Utara-Selatan dibangun menjadi jalur bawah tanah (Stasiun Bundaran HI-Stasiun Senayan Mastercard) dan jalur layang (Stasiun Senayan Mastercard-Stasiun Lebak Bulus Grab). MRT beroperasi pukul 05.00-23.00 WIB
Kamu dapat langsung menuju ke stasiun untuk antre membeli tiket single trip (bisa dibayar menggunakan Mastercard). Atau menggunakan metode pembayaran lain seperti dompet elektronik, kartu tap yang disediakan bank, atau kartu JakLingko.
Untuk tarif MRT sendiri memiliki tarif Rp 4.000 untuk tarif terdekat dan Rp 14.000 untuk tarif terjauh.
Saat ini MRT Jakarta sedangkan mengembangkan jalur fase 2 dari Bundaran HI menuju Kota. Selain itu Lin Barat-Timur dari Balaraja di Kab. Tangerang hingga ke Cikarang di Kab. Bekasi.
Lintas Raya Terpadu (LRT)
Lintas Raya Terpadu adalah mode transportasi umum berbasis kereta ringan. Di Jakarta layanan ini dikelola oleh 2 entitas yaitu PT Jakpro yang mengelola LRT Jakarta dari Velodrome ke Pegangsaan Dua. Dan PT KAI yang mengelola LRT Lin Cibubur dan Lin Bekasi.
Untuk tarif LRT Jabodebek sekali tap masuk dan keluar adalah Rp 3.000 untuk perjalanan 1 km pertama. Dan km berikutnya dikenai tambahan Rp 700. Sedangkan untuk, tarif LRT Jakarta adalah flat Rp 5.000.
Untuk pembayaran keduanya bisa menggunakan dompet elektronik, kartu tap yang disediakan bank, atau kartu JakLingko.
Saat ini LRT Jakarta sedang dikembangkan untuk fase 2 dari Velodrome menuju ke Manggarai.
Kereta Bandara
Dari Jakarta jika kamu mau menuju ke Bandara Soekarno-Hatta, kamu bia memilih moda transportasi kereta. Kereta Bandara Soekarno-Hatta adalah layanan yang dikelola KAI Commuter. Kamu bisa menaiki kereta ini dari beberapa stasiun seperti Stasiun Manggarai, Stasiun BNI City, Stasiun Duri, dan Stasiun Batuceper.
Tarif kereta bandara bervariasi tergantung darimana kamu naik. Untuk tarif terjauh dari Stasiun Transit Manggarai menuju ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, tarif yang dikenakan adalah Rp 50.000-Rp 60.000
Selain itu, ketika kamu sudah sampai di bandara, kamu bisa menggunakan KA Layang Bandara Soekarno-Hatta yang gratis. Kalayang ini bisa membawa kamu berpindah dari Terminal 1, 2, dan 3 di dalam Bandara Soekarno Hatta.
MikroTrans
Ini adalah sistem transportasi umum terbaru yang menggantikan peran angkot atau mikrolet, dan mulai beroperasi pada 2017. Layanan ini dicetuskan oleh pasangan gubernur dan wakil gubernur Jakarta kala itu yaitu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam program OK Otrip yang kemudian berubah menjadi JakLingko.
Tarif layanan ini adalah Rp 0, jadi anda bisa menggunakannya gratis. Anda tinggal menunggu di pemberhentian MikroTrans/Transjakarta non-BRT, kemudian setelah masuk bisa tap kartu di unit mobil MikroTrans.
Layanan ini beroperasi dari pukul 05.00 sampai 22.00 WIB. Saat ini sudah tersedia hampir 100 rute di seluruh Jakarta.
Berikut artikel mengenai Macam Transportasi Umum Jakarta yang dijelaskan di Printilan.com. Semoga anda semua yang memilih menggunakan transportasi umum di Jakarta, dapat memiliki bahan pertimbangan agar anda dapat melakukan perjalanan dengan nyaman dan aman.