Kereta api di Indonesia sudah menjadi salah satu moda transportasi yang sangat diminati masyarakat. Lihat saja saat hari-hari besar keagamaan atau saat libur panjang, stasiun-stasiun dipenuhi dengan penumpang yang bahkan pada puncaknya bisa berjubel memenuhi peron stasiun. Hal ini disebabkan oleh perjalanan bersama kereta api hari ini yang sudah semakin nyaman dan tepat waktu. Kereta pun dibagi menjadi kelas-kelas. Sehingga terdapat perbedaan antar kelas kereta api.
Apa yang melatar belakangi ini? Karena kenyamanan dalam menaiki kereta api akan berbeda bagi setiap orang. Sehingga orang akan memiliki preferensi tertentu dalam memilih perjalanan dengan kereta api. PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku operator perjalanan kereta api di Indonesia melihat hal ini dan sudah menyediakan layanan berbagai kelas beserta dengan fasilitasnya yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan agar perjalanan kereta api bisa meraih cakupan segmen penumpang yang beragam, sehingga konsumen atau kita sebagai penumpang akan merasa nyaman melakukan perjalanan dengan kereta api sesuai dengan kelas dan fasilitas yang kita pilih.
Baca juga : Bagaimana Membedakan Kereta Api Jarak Jauh Dan Kereta Api Lokal?
Kereta api di Indonesia terbagi menjadi menjadi kelas eksekutif, bisnis, premium, dan ekonomi. Sudah tentu keempatnya memiliki fasilitas dan ciri yang berbeda-beda. Printilan.com akan membahas tuntas mengenai perbedaan kelas kereta api untuk anda semua.
Kelas Eksekutif
Kelas eksekutif adalah kelas yang paling tinggi yang ditawarkan oleh PT. KAI. Kenyamanan yang ditawarkan adalah ruang kaki yang lapang, karena jarak antar kursi lebar. Hal ini bisa terjadi karena dalam satu kereta (gerbong penumpang) kelas eksekutif hanya berisi 50 kursi. Bahkan di layanan Luxury (layanan yang lebih mewah di kelas eksekutif) satu kereta hanya berisi 28 atau 18 kursi saja.
Membicarakan perbedaan kelas kereta api, maka tidak afdol jika tidak membahas fasilitas yang didapat. Fasilitas yang akan anda temukan dalam kelas eksekutif adalah colokan listrik, televisi (1 buah per gerbong), bantal, selimut, meja makan, toilet, pendingin udara, dan kursi yang dapat direbahkan dan diputar. Bahkan dalam layanan Luxury terdapat sandaran kaki empuk dan entertainment berupa TV 12 inch layar sentuh di tiap kursi yang dilengkapi dengan earphone.
Kelebihan yang anda rasakan adalah perjalanan yang lebih cepat karena kereta api kelas eksekutif berhenti hanya di beberapa stasiun saja (utamanya stasiun di kota yang cukup besar) dan perjalanannya diprioritaskan apalagi terjadi persilangan dengan kereta api lain dengan kelas di bawahnya.
Kursi dalam kelas eksekutif biasa berkonfigurasi 2-2 (2 kursi-aisle/lorong-2 kursi), sedangkan dalam layanan Luxury, konfigurasinya 1-1 (1 kursi-aisle/lorong-1 kursi), dengan kursi yang tidak dapat diputar namun dapat direbahkan hingga 170 derajat. Selain itu fasilitas lain yang tersedia adalah kaca panorama dupleks dengan blinds (tabir penutup) dan lapisan laminasi isolator panas, lampu baca, dan WiFi di beberapa kereta.
Baca juga : 10 Kereta Api Kelas Eksekutif Argo Yang Cocok Untuk Perjalananmu
Macam-macam KA Eksekutif
Kereta api yang termasuk kelas eksekutif, yaitu: yang bernama awalan Argo seperti Argo Bromo Anggrek dan Argo Cheribon, Argo Dwipangga, Argo Lawu, Argo Merbabu, Argo Muria, Argo Parahyangan, Argo Sindoro, dan Argo Wilis. Serta kereta lainnya seperti Bima, Brawijaya, Gajayana, Manahan, Pandalungan, Purwojaya, Sembrani, Taksaka, Turangga, dan Arjuno Ekspres (fakultatif). Dari yang sudah disebutkan layanan Luxury terdapat di kereta api Argo Bromo Anggrek, Taksaka, Argo Lawu, Argo Dwipangga, dan Gajayana.
Kelas Bisnis
Kelas bisnis adalah layanan PT KAI yang berada di bawah kelas eksekutif. Walaupun tidak selebar kelas eksekutif, ruang untuk kaki untuk kelas bisnis cukup luas, karena dalam satu kereta kelas bisnis berisi 64 seat. Kursi yang akan anda temui di kelas bisnis berkonfigurasi 2-2 (2 kursi-aisle/lorong-2 kursi) dan bisa diputar. Walaupun tidak bisa direbahkan, kursi kelas bisnis sudah memiliki sudat kemiringan rebah untuk kenyamanan penumpang. Fasilitas yang didapat antara lain colokan listrik, toilet, dan pendingin udara. Selain itu terdapat 1 televisi di setiap kereta (gerbong penumpang).
Baca juga : 9 Kereta Api Ini Ternyata Punya Kelas Eksekutif dan Bisnis, Ini Daftarnya
Kereta dengan kelas bisnis biasanya satu rangkaian dengan kereta dengan kelas lainnya. Jadi ada kereta kelas yang merupakan campuran dari kereta api kelas eksekutif dan bisnis seperti Argo Cheribon, Baturraden Ekspres, Gumarang, Malioboro Ekspres, Ranggajati, Sindang Marga, Sribilah, Sriwijaya, dan Tegal Bahari. Serta kereta api campuran kelas bisnis dan ekonomi seperti Logawa.
Kelas Premium
Kelas premium adalah pengembangan dari kelas ekonomi dan mulai diluncurkan pada 2017. Kereta dengan layanan ini memiliki kapasitas 80 penumpang di setiap kereta (gerbong penumpang). Konfigurasi kursi di kelas ini adalah 2-2 (2 kursi-aisle/lorong-2 kursi). Kursi kereta kelas ini tidak dibuat berhadap-hadapan, serta kursinya tidak dapat diputar. Maka dari itu kursi kereta kelas ini memiliki penataan 40 kursi berderetan menghadap ke depan (sesuai dengan arah jalanannya kereta) dan 40 deretan kursi lainnya menghadap ke belakang (berlawanan dengan arah jalanannya kereta).
PT KAI menyediakan kereta api yang seluruh rangkaiannya adalah kelas premium, seperti: Ambarawa Ekspres, Jayakarta, Kertajaya, Kuala Stabas, Kutojaya Utara, dan Sribilah Utama Fakultatif. Selain itu ada rangkaian kereta api kelas premium yang bercampur dengan kelas eksekutif, yaitu: Argo Parahyangan, Bogowonto, Fajar dan Senja Utama Yogyakarta, Fajar dan Senja Utama Solo, Harina, Lodaya, Malabar, Mataram, Mutiara Selatan, Pangandaran, Papandayan, Sancaka, Sawunggalih, dan Wijayakusuma.
Baca juga : 6 Kereta Api Kelas Premium Untuk Perjalanan Mewah Tapi Ngga Mahal
Beberapa kereta api kelas premium disubsidi pemerintah melalui skema PSO (Public Service Obligation) atau “kewajiban pelayanan publik”. Kereta tersebut adalah kereta api Sribilah Utama Fakultatif (Medan-Rantau Prapat) milik KAI Divisi Regional (Divre) I Aceh Sumut, dan kereta api Kuala Stabas (Tanjung Karang-Baturaja) milik Divre IV Tanjungkarang (Lampung).
Kelas Ekonomi
Kelas ekonomi adalah layanan PT KAI untuk perjalanan kereta api dengan harga yang terjangkau. Layanan ini terdari dari Ekonomi Package dengan konfigurasi tempat duduk 2-2 (2 kursi-aisle/lorong-2 kursi) dan berkapasitas 80 kursi di tiap kereta. Serta layanan Ekonomi AC Split dengan konfigurasi tempat duduk 2-3 (2 kursi-aisle/lorong-3 kursi) yang berkapasitas 106 kursi di tiap kereta.
Untuk bentuk kursi kelas ekonomi ini memiliki alas punggung yang tegak dan ruang untuk kaki yang tidak luas. Kursi-kursinya berhadap-hadapan (2 kursi berhadapan 2 kursi di depannya, dan 3 kursi berhadapan dengan 3 kursi di depannya). Fasilitas yang didapat adalah colokan listrik, toilet, pendingin udara, dan plastik untuk tempat sampah.
Kereta ekonomi umumnya berhenti di banyak stasiun untuk mengakomodasi penumpang dan biasanya mengalah ketika tunggu silang dengan kereta api lain dengan kelas di atasnya.
Untuk kereta api Ekonomi Package dengan kursi 2-2 antara lain: Ambarawa Ekspres, Blora Jaya, Cikuray, Jaka Tingkir, Majapahit, dan Menoreh. Sementara itu, untuk kereta api Ekonomi Package dengan kursi 2-3 antara lain: Airlangga, Bengawan, Kahuripan, Kutojaya Selatan, Matarmaja, Pasundan, Probowangi, Progo, Putri Deli, Rajabasa, Serayu, Serelo, Sri Tanjung, Tawang Alun, dan Tawang Jaya.
Baca juga : 6 Kereta Api Kelas Ekonomi Dengan Susunan Kursi 2-2
Kereta ekonomi new generation
Mulai 2024, diluncurkan jenis kereta ekonomi baru yaitu ekonomi new generation. Kereta ini memiliki konfigurasi kursi 2-2 dengan bentuk kursi yang lebih nyaman. Posisi kursinya tidak dapat diatur namun posisinya sudah rebah. Kereta jenis ini sudah tersedia di rangkaian KA Jayabaya, Gaya Baru Malam Selatan, dan Mutiara Timur.
Beberapa kereta api kelas ekonomi, rangkaiannya bercampur dengan kelas lain. Ada kereta api kelas ekonomi yang bercampur dengan kelas eksekutif seperti: Argo Cheribon, Bangunkarta, Banyubiru, Blambangan Ekspres, Brantas, Ciremai, Dharmawangsa, dan Gajahwong. Selain itu ada kereta api Gayabaru Malam Selatan, Jayabaya, Joglosemarkerto, Kamandaka, Kaligung, Kertanegara, Malabar, Mutiara Timur, Pangrango, Singasari, dan Tawang Jaya. Serta kereta api ekonomi yang bercampur dengan kelas bisnis seperti Logawa.
Umumnya kereta api premium disubsidi oleh pemerintah melalui skema PSO (Public Service Obligation) atau “kewajiban pelayanan publik”. Sehingga untuk biaya perjalanannya lebih terjangkau. Namun begitu, ada beberapa kereta api ekonomi yang tidak disubsidi. Kereta api ini antara lain: Ambarawa Ekspres, Blora Jaya, Jaka Tingkir, Menoreh, Matarmaja, Majapahit, Pasundan, Progo, dan Tawang Jaya.
Baca juga : Naik Kereta Api Ekonomi Murah Meriah? Ini Daftar Yang Bisa Kamu Pilih
Berikut artikel mengenai perbedaan kelas kereta api di Indonesia yang dijelaskan di Printilan.com. Semoga anda semua yang memilih kereta api, dapat memiliki bahan pertimbangan agar anda dapat melakukan perjalanan dengan nyaman dan aman.