Hai, temen-temen Printilan! Kali ini kita bakal jalan-jalan ke batas antara Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng). Kedua provinsi ini ada di Pulau Jawa, dan mereka punya beberapa perbatasan darat yang keren banget buat dieksplorasi!
Pernah nggak sih, kamu melakukan perjalanan darat tapi malah nggak ngeh sama apa yang dilewati karena ketiduran atau nggak terlalu memperhatikan? Nah, coba deh, mulai perhatikan perbatasan-perbatasan yang kamu lewati. Selain bisa bikin kamu ngerasa udah mencapai milestone, ini juga bisa bikin perjalananmu jadi lebih seru dan nggak terlupakan!
Baca juga: Apa Yang Dimaksud Desa, Dusun, Dukuh, Lingkungan dan Kampung?
Semuanya akan kita bahas satu persatu di artikel ini. Kamu bisa baca terus artikel yang membahas batas provinsi Jatim Jateng ini sampai habis.
Perbatasan Secara Wilayah Kabupaten/Kota
Di batas antara Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng), ada beberapa kabupaten yang berbatasan satu sama lain. Di sisi Jatim, kita punya Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan. Sementara di Jateng, ada Kabupaten Rembang, Blora, Grobogan, Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. Perbatasan di daerah-daerah ini bisa bervariasi, dari jalan besar, jalan kecil, jalan tol, hingga rel kereta. Jadi, kalau kamu lagi road trip, jangan lupa cek dan eksplorasi perbatasan-perbatasan ini untuk pengalaman yang seru dan berbeda!
Perbatasan Secara Geografis
Kalau kita mulai dari utara, perbatasan antara Kabupaten Rembang dan Tuban mengikuti aliran sungai kecil, tentunya garis batas akan berpotongan dengan jalur pantura. Lanjut ke selatan, kita bakal ngelewatin area persawahan yang datar. Sampai di perbatasan antara Kecamatan Jatirogo di Tuban dan Kecamatan Sarang di Rembang, kita bakal masuk ke area hutan. Setelah itu, persawahan yang hijau kembali menyambut. Akhirnya, kita sampai di perkampungan perbatasan antara Sale dan Kebonharjo (Jatirogo).
Perjalanan perbatasan kita seru banget, lho! Setelah hutan dan sawah, kita bakal ketemu dengan Sungai Bengawan Solo di Kota Cepu. Dari situ, perbatasan ini ngikutin aliran sungai menuju selatan sampai Desa Kerek di Kecamatan Ngawi, lalu belok ke barat. Sepanjang garis batas ke barat, kita akan melewati perkebunan hijau, sawah, dan hutan yang bikin pemandangan jadi seru banget. Setelah itu, dari Desa Keyongan di Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, perbatasan mulai mengarah ke selatan lagi.
Bergerak ke selatan, kita bakal ketemu lagi dengan Sungai Bengawan Solo di perbatasan antara Kecamatan Jenar di Kabupaten Sragen dan Kecamatan Mantingan di Ngawi. Setelah itu, kita bakal melewati Jalan Raya Yogyakarta-Surabaya (Jalan Nasional Rute 15) dan Tol Trans Jawa.
Kita bakal terus ngeliat pertemuan antara perkebunan, sawah, dan hutan sampai akhirnya masuk ke lereng Gunung Lawu. Garis batas membelah Gunung Lawu dari utara ke lerengnya yg ada di selatan di antara Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Magetan. Garis batas lalu menyusuri perbukitan, menyerong sedikit ke barat daya, sampai masuk ke perbatasan antara Kecamatan Giriwoyo di Wonogiri dan Kecamatan Donorojo di Pacitan. Setelah itu, garis batas melewati hutan jati, hingga akhirnya bertemu dengan Samudra Hindia. Garis batas ini berakhir di di garis pantai antara Pantai Nampu di Paranggupito, Wonogiri, dengan Pantai Kijingan di Pacitan.
Perbatasan Jalan Besar
Perbatasan jalan besar yang dimaksud adalah perbatasan yang termasuk ke jalan dengan ukuran cukup lebar, jalan nasional, atau jalan yang secara volume lalulintas tinggi. Di antara Jawa Timur dan Jawa Tengah ada 8 perbatasan yang masuk ke kategori ini, antara lain :
- Perbatasan Sarang – Bancar antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang.
- Perbatasan Cepu – Padangan antara Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora.
- Perbatasan Sambungmacan – Mantingan antara Kabupaten Sragen dan Kabupaten Ngawi.
- Perbatasan Km 548 Tol Trans Jawa antara Kabupaten Sragen dan Kabupaten Ngawi.
- Perbatasan Cemorokandang – Cemorosewu antara Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Magetan.
- Perbatasan Purwantoro – Badegan antara Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Ponorogo.
- Perbatasan Giriwoyo – Donorojo antara Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pacitan.
- Perbatasan Pacitan – Wonogiri antara Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pacitan.
Kita akan bahas satu-persatu perbatasan-perbatasan ini di bawah:
Perbatasan Sarang – Bancar
Perbatasan antara Kabupaten Tuban di Jawa Timur dan Kabupaten Rembang di Jawa Tengah terletak di sepanjang Jalan Nasional Rute 1, yang lebih populer dengan sebutan Jalur Pantura (Pantai Utara Jawa). Jalur legendaris ini sudah ada sejak lama dan merupakan bagian dari Jalan Raya Pos yang dibangun pada awal abad ke-19 atas prakarsa Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.
Baca juga: Biar Kamu Tahu, Nomor Dalam Segi Enam Ini Adalah Tanda Jalan Nasional
Perbatasan ini unik karena terletak di pinggir pantai, dengan jembatan kecil yang menghubungkan kedua sisi muara. Seperti perbatasan antarprovinsi pada umumnya, di sini juga ada gapura atau tugu khas yang menandai batas wilayah masing-masing.
Di sisi Jawa Timur, Anda akan melihat dua replika Candi Singosari yang ditempatkan di sebelah kiri dan kanan sebagai gapura. Selain itu, ada juga gapura bergaya Majapahit dengan tulisan “Selamat Datang di Provinsi Jawa Timur Parasamya Purnakarya Nugraha”. Parasamya Purnakarya Nugraha adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada masa Orde Baru.
Baca juga: Penghargaan-Penghargaan Zaman Orde Baru Yang Kini Kamu Jarang Denger
Di Jawa Tengah, gerbang provinsi ditandai dengan gapura khas yang menampilkan tulisan “Selamat Datang” di sebelah kiri dan tulisan “Provinsi Jawa Tengah” dengan logo provinsi di sebelah kanan. Di samping itu, ada juga gapura “Selamat Datang Kabupaten Rembang” yang disponsori oleh Bank Jateng. Gapura seperti ini sering ditemui di perbatasan-perbatasan kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Tidak ketinggalan, menara masjid yang menjadi ciri khas Kabupaten Rembang sebagai daerah yang kaya akan tradisi santri dan pesantren juga ada di dekat gapura.
Perbatasan Cepu – Padangan
Perbatasan antara Kabupaten Blora dan Kabupaten Bojonegoro terletak di kota minyak Cepu, kawasan yang cukup ramai. Di sini, perbatasan dihubungkan oleh Jembatan Cepu-Padangan A yang membelah Sungai Bengawan Solo, menjadi landmark penting di daerah tersebut.
Di sisi Jawa Timur, terdapat gapura berbentuk candi yang berdiri kokoh di sisi kiri dan kanan jalan. Tak jauh dari situ, Anda akan menemukan gapura selamat datang masuk ke Kabupaten Bojonegoro, dengan tulisan “Selamat Datang di Kabupaten Bojonegoro, Lumbung Pangan dan Energi Nasional”. Hal ini mencerminkan pentingnya posisi Cepu sebagai penghasil minyak bumi di wilayah tersebut.
Di sisi Jawa Tengah, terdapat gapura yang dihiasi dengan dekorasi stupa mirip Candi Borobudur di bagian atasnya, serta tulisan “Blora” yang menandakan masuk ke wilayah Kabupaten Blora.
Perbatasan Sambungmacan – Mantingan
Perbatasan ini menjadi favorit bagi pengguna jalan dari Surabaya yang ingin menuju Solo atau Yogyakarta. Di antara Sragen dan Ngawi, terdapat dua gapura di setiap sisi yang menghubungkan Kecamatan Sambungmacan di Kabupaten Sragen dengan Kecamatan Mantingan di Kabupaten Ngawi.
Jalan di perbatasan ini cukup lebar, sekitar 16 meter, sehingga dapat menampung volume kendaraan yang tinggi. Seperti di Perbatasan Sarang – Bancar, di sisi Jawa Timur terdapat replika dua Candi Singosari dan gapura dengan tulisan “Selamat Datang di Provinsi Jawa Timur Parasamya Purnakarya Nugraha”. Di Jawa Tengah, ada gapura tinggi bertuliskan “Jawa Tengah” dengan logo provinsi berwarna emas yang mencolok.
Perbatasan Km 548 Tol Trans Jawa
Perbatasan ini berada di Jalan Tol Trans Jawa, tepatnya di ruas Tol Solo-Ngawi yang dikelola oleh PT Jasamarga Solo-Ngawi. Di sini, tidak ada tanda khusus yang terlihat kelas untuk menunjukkan batas provinsi. Hanya ada rambu awal Km 548 yang menandai perbatasan ini.
Perbatasan Cemorokandang – Cemorosewu
Cemorokandang dan Cemorosewu adalah perbatasan yang menghubungkan antara Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Magetan. Kawasan ini terkenal sebagai salah satu titik pendakian awal Gunung Lawu. Jalannya berkelok-kelok seperti yang biasa kita temui di daerah pegunungan.
Perbatasan ini dilintasi oleh dua jembatan, yaitu Jembatan Bancolono I dan II, yang berbeda ketinggian dan terletak di tikungan. Jembatan yang lebih tinggi dibangun belakangan. Di sisi Jawa Tengah, terdapat gapura khas Karanganyar yang terinspirasi oleh Candi Sukuh, serta gapura Bank Jateng yang tidak jauh dari situ. Sementara di sisi Jawa Timur, hanya terdapat tanda yang menunjukkan kawasan Cemorosewu.
Perbatasan Purwantoro – Badegan
Di sini, meskipun jalanannya tidak terlalu lebar, namun perbatasan ini memiliki peran yang sangat penting dalam menghubungkan Kota Wonogiri dengan Kota Ponorogo. Lokasinya tepat di antara Kecamatan Purwantoro di Kabupaten Wonogiri dan Kecamatan Badegan di Kabupaten Ponorogo.
Perbatasan ini punya ciri khas yang menarik, yaitu adanya gapura berdekorasi Reog khas Ponorogo di sisi Jawa Timur. Sedangkan di sisi Jawa Tengah, terdapat dua Arca Dwarapala, yang merupakan arca penjaga pintu dalam ajaran Hindu dan Buddha.
Ada anekdot menarik tentang perbatasan ini: dari arah Jawa Tengah, jalannya sering rusak tak karuan, tapi begitu masuk ke Jawa Timur, jalannya langsung halus.
Perbatasan Giriwoyo – Donorojo
Antara Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pacitan, terdapat dua perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, salah satunya adalah Perbatasan Giriwoyo – Donorojo. Dinamai demikian karena menghubungkan Kecamatan Giriwoyo di Kabupaten Wonogiri dengan Kecamatan Donorojo di Kabupaten Pacitan.
Perbatasan ini berada di jalur yang cukup lebar dan menjadi jalur utama perjalanan bus antar kota antar provinsi dari Jawa Tengah menuju ke Pacitan.
Seperti beberapa perbatasan yang lain, di sini juga terdapat dua replika candi bercorak Singosari untuk sisi Jawa Timur. Namun, di sisi Jawa Tengah tidak ada penanda yang terlihat jelas sebagai titik masuk provinsi.
Perbatasan Pacitan – Wonogiri
Perbatasan jalan besar terakhir yang menghubungkan Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Pacitan adalah Perbatasan Pacitan – Wonogiri. Letak perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah ini terletak di antara Jalan Nasional Rute 9 dan 21, yang merupakan bagian dari Jalur Selatan Jawa (Pansela).
Secara umum, jalur ini jarang dilalui karena jalur Giriwoyo – Donorojo lebih diminati dan lebih lebar. Jalur yang berkelok-kelok ini juga kurang disukai oleh pengguna jalan. Perbatasan ini terletak di tanjakan di bukit kapur.
Perbatasan Jalan Kecil
Antara Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, terdapat banyak jalan kecil yang menghubungkan mereka. Seringkali, jalan-jalan ini melintasi desa-desa terpencil, hutan, atau kebun, dan menawarkan panorama yang menarik di sepanjang perjalanan.
Di bawah ini merupakan beberapa gambar batas antara Provinsi Jatim dan Jateng di jalan-jalan yang kecil.
Perbatasan Rel Kereta Api
Antara Jawa Timur dan Jawa Tengah terdapat dua perbatasan rel kereta api. Salah satunya terletak antara Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, dan Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Sementara yang lainnya terdapat antara Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, dan Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi.
Di jalur Ngawi, perbatasan ini terletak di antara Stasiun Kedungbanteng dan Stasiun Walikukun, yang memisahkan Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta dengan Daop VII Madiun. Sedangkan di jalur Cepu, perbatasan ini terletak di antara Stasiun Besar Cepu dan Stasiun Padangan.
Terima kasih sudah membaca artikel mengenai batas Provinsi Jatim dan Jateng di printilan.com. Nantikan artikel mengenai batas-batas wilayah lainnya di sini.